Sabtu, 06 Oktober 2007

Cara pengukuran komponen ponsel dengan multitester

Setelah mengenal komponen yang ada di dalam ponsel lengkap dengan cara bekerjanya dan juga peralatan yang dibutuhkan untuk perbaikan ponsel , langkah selanjutnya yang harus kita pahami untuk menjadi seorang teknisi ponsel yaitu kemampuan memeriksa kondisi komponen dalam ponsel, apakah masih berfungsi dengan baik atau rusak.
Alat yang digunakan untuk melakukan deteksi kerusakan komponen ponsel sangat beraneka ragam, dari alat yang paling murah hingga yang paling mahal. Umumnya kendala yang dihadapi oleh para teknisi pemula yaitu modal, untuk itu kita harus jeli memilih peralatan apa yang paling kita butuhkan sebagai alat bantu perbaikan ponsel, jika dana kita banyak kita bisa menggunakan (osiloskop) yang berharga cukup mahal. Jika dana masih sangat terbatas, perangkat minimal yang harus saya miliki yaitu obeng set (Rp.20.000) dan multitester (Rp.35.000). Toh, hanya dengan dua perangkat wajib inipun saya sudah dapat menghasilkan uang dari hasil perbaikan kerusakan ringan pada ponsel.
Kali ini saya akan memberikan panduan komplit teknik menganalisa kerusakan dan pengukuran komponen ponsel dengan menggunakan alat yang paling sederhana yaitu Multitester yang sudah sangat sering digunakan oleh para teknisi elektronik.

Gambar Multitester



Pada multitester, kabel merah adalah kutub positif dan kabel hitam adalah kutub negatif.

Pengenalan komponen dan pengukurannya :

1. SPEAKER
fungsinya speaker yaitu mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.
Pengukuran x1 ohm jarum bergerak naik 20 – 50 ohm
Kabel merah dan kabel hitam boleh bolak - balik
Biasanya terdengar bunyi bergemerisik, mensayakan bahwa speaker dalam kondisi OK

Gambar speaker



2. MICROFON
Fungsi microfon sebagai pengeras suara atau media transfer suara.
Pengukuran dengan indikator x10 ohm jarum bergerak naik 20 – 50 ohm
Kabel merah dan kabel hitam tidak boleh terbalik, caranya lakukan uji coba kabel merah pada konektor pertama jika tidak naik maka letakkan kabel merah pada konektor kedua , jarum pada multitester harus naik. Jika uji coba dilakukan keduanya jarum pada multitester tidak naik maka mic rusak dan harus diganti

Gambar mic



3. BUZZER
Fungsi buzzer sebagai penghasil dering dan speaker phone pada ponsel
Pengukuran dengan indikator x1 ohm jarum naik.
Kabel merah dan kabel hitam boleh bolak –balik
Biasanya terdengar bunyi bergemerisik, mensayakan bahwa buzzer dalam kondisi OK

Gambar buzzer



4. VIBRATOR /motor getar
berfungsi sebagai penghasil getar pada ponsel, pengukuran dengan indikator x1 ohm jarum bergerak naik dan vibrator bergetar, kabel merah dan kabel hitam boleh bolak – balik. Jika melakukan pengukuran ini vibrator harus getar jika tidak maka vibrator rusak dan harus diganti.

gambar vibrator


5. SWITCH ON/OFF fungsinya sebagai sakelar untuk pemutus dan penghubung
Arus, menghidupkan dan mematikan ponsel.
Pengukuran pada switch on/off

Switch dengan 2 kaki
Pengukuran x1ohm, switch ditekan jarum naik, switch dilepas jarum kembali ke 0.
Kabel merah dan kabel hitam boleh bolak – balik.
Switch dengan 4 kaki
Dua kaki diatas adalah negatif dan dua kaki dibawah adalah positif, bisa juga terbalik dua kaki diatas adalah positif dan dua kaki dibawah adalah negatif. Penentuan jalur positif dan negatif terdapat pada PCB ( print circuit board ) ponsel, tetapi jika pengukuran langsung pada komponen dapat dilakukan dua test point diatas terhadap kaki-kaki pada komponen switch.
Pengukuran x1ohm, switch ditekan jarum naik, switch dilepas jarum kembali ke 0.
Catt : jika switch belum ditekan jarum sudah naik maka bisa disimpulkan bahwa switch terjadi konslet.

Gambar switch on/of



6. Switch/sakelar volume
Switch volume fungsinya sebagai sakelar untuk membesarkan dan mengecilkan volume speaker dan dering pada ponsel. Pengukuran dilakukan sama seperti switch on/off.
Catatan : jika pada switch volume korslet (short) kerusakan yang dapat terjadi
• Tombol volume tidak dapat berfungsi
• Keypad pada ponsel tidak berfungsi karena tombol volume merupakan satu jalur dengan keypad.

7. LED ( light emitten diode )
LED fungsinya memberikan cahaya terang pada ponsel agar bisa difungsikan sewaktu kondisi gelap dan butuh pencahayaan. Pengukuran x1 ohm jarum bergerak naik dan dihasilkan LED menyala. Lakukan dua test point pada kabel positif dan negatif, pertama kabel positif dihubungkan pada kaki A dan kabel negatif dihubungkan dengan kaki B, jika LED tidak menyala maka lakukan test poin kedua kabel positif dihubungkan dengan kaki B dan kabel negatif dihubungkan dengan kaki A , LED harus menyala jika tidak menyala maka dapat disimpulkan bahwa terjadi kerusakan pada LED dan harus diganti.

Gambar LED


8. PLUG IN/ konektor charging
Plug in fungsinya sebagai konektor charging guna menghubungkan antara charger dan PCB ponsel. Pengukuran pada 10 DCV, charger terhubung dengan listrik.
Pengukuran pada charger sama dengan pengukuran pada plug in, jika pada plug in jarum pada multitester tidak naik maka plug in rusak dan harus diganti.

Gambar plug in


9. BATERAI
Baterai fungsinya sebagai sumber power yang dibutuhkan untuk menghidupkan ponsel.
Pengukuran pada 10DCV, letakkan kabel positif (merah ) pada positif baterai dan kabel negatif (hitam) pada negatif baterai, jarum harus bergerak naik dan menunjukkan Voltase yang ada. Jika jarum tidak naik kemungkinan terjadi bateray kosong atau rusak.

Gambar battray

2 Komentar:

Blogger LPK RAJA PONSEL TRAINING CENTER mengatakan...

TOB ABIS DEH
SALAM DARI KAMI

RAJA PONSEL TRAINING CENTER

www.rajaponsel.com
www.wahanaponsel.com
www.wahanaponsel.blogspot.com

8 Oktober 2007 pukul 12.13  
Anonymous Anonim mengatakan...

The ambition of Clomid remedial programme in treating infertility is to establish conformist ovulation sooner than ground the progress of numerous eggs. Once ovulation is established, there is no perks to increasing the dosage aid . Numerous studies show that pregnancy regularly occurs during the before three months of infertility therapy and treatment beyond six months is not recommended. Clomid can well-spring side effects such as ovarian hyperstimulation (rare), visual disturbances, nausea, diminished "quality" of the cervical mucus, multiple births, and others.

Clomid is often prescribed nearby generalists as a "first crinkle" ovulation induction therapy. Most patients should undergo the fertility "workup" prior to start any therapy. There could be varied causes of infertility in appendix to ovulatory disorders, including endometriosis, tubal blight, cervical ingredient and others. Also, Clomid group therapy should not be initiated until a semen examination has been completed.
Clomid and Other Ovulation Inducti
Somali pirates be prolonged their attacks against intercontinental ships in and hither the Hollow out of Aden, in pique of the hitch of stepped-up intercontinental naval escorts and patrols - and the increased remissness typewrite of their attacks. Copied to agreements with Somalia, the U.N, and each other, ships relationship to fifteen countries flash forgo someone a trouncing the area. Somali pirates - who sire won themselves unmercifully $200 million in release since at cock crow 2008 - are being captured more as in numerous cases as not fair right away, and handed in to authorities in Kenya, Yemen and Somalia looking concerning trial. Unruffled here are some up to meeting photos of piracy disappointing the skim of Somalia, and the cosmopolitan efforts to limitation it in.
[url=http://cs.omniaconnect.net/members/diui-and-clomid-40/default.aspx]diui and clomid[/url]
[url=http://community.nachoordinaryclass.com/members/clomid-unprescribed-usage-32/default.aspx]clomid unprescribed usage[/url]
[url=http://dogmaticdeveloper.com/dd/members/clomid-progesterone-when-pregnancy-42/default.aspx]clomid progesterone when pregnancy[/url]
[url=http://cpjax.com/dev/Web/members/buy-generic-clomid-27/default.aspx]buy generic clomid[/url]
tel:95849301231123

31 Desember 2009 pukul 08.02  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda