Kamis, 27 September 2007

Mengenal Baterai Ponsel

Satu-satunya sumber energi ponsel adalah baterai, sehebat dan secanggih apapun sebuah ponsel takkan mampu berfungsi tanpa energi dari baterai. Kita akan mengupas secara mendetail tentang baterai ponsel termasuk beberapa hal yang harus dipahami oleh teknisi ponsel berhubungan dengan baterai ponsel, seperti sistemasi cara bekerja sebuah baterai ponsel, teknik charging yang optimal termasuk membangkitkan kembali baterai yang lemah. Baterai yang digunakan untuk ponsel yaitu jenis baterai rechargeable ( dapat diisi kembali ). Hingga saat ini yang umumnya digunakan pada peralatan portable seperti ponsel adalah : Nickel-Cadmium ( NiCd ), Nickel-Metal-Hydride ( NiMH ), Lithium-Ion ( ( Li – Ion ),dan lithium- Polymer ( Li-Polymer ). Fungsi baterai yaitu mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Baterai memiliki 3 komponen penting yaitu elektroda positif, elektroda negatif, dan bahan elektrolit yang berada di antara kedua elektroda tersebut. Bahan elektrolit tersebut yang akan bereaksi untuk menghasilkan energi listrik untuk kemudian disalurkan melalui elektroda positif dan negatif.


Jenis – jenis baterai rechargeable

1. Baterai NiCd
Karakteristik baterai NiCd :
• tegangan nominal satu sel baterai NiCd adalah 1,2 volt
• Baterai yang bertegangan nominal lebih tinggi berisi beberapa sel yang dihubungkan seri
• Kelebihan baterai NiCd dibandingkan ketiga jenis lainnya adalah kemampuannya dalam menangani beban tinggi
• selain itu baterai NiCd 5x lebih cepat di-charge dibandingkan dengan baterai NiMH atau 20x lebih cepat dibandingkan baterai Lithium, karena bisa menggunakan fast charger
• kelemahannya dibandingkan baterai Lithium adalah kapasitas simpan yang rendah, rasio daya/ berat yang lebih rendah, dan adanya efek memori.
• Selain itu baterai Nicd yang telah di-charge dapat kosong sendiri ( self discharging ) walupun tidak dipakai. Sekitar 22% energinya hilang dalam 24 jam.
• Baterai NiCd yang sudah lemah tidak boleh langsung di charge.
• Baterai NiCd harus dikosongkan sampai benar benar habis sebelum di charge.
• Jika diisi lebih dari 10 jam dengan arus rendah akan cepat lemah karena ada efek memory, baterai tidak mampu bekerja walaupun terisi penuh terjadi karena pengendapan kristal logam pada elektroda negatif sehingga kapsitas baterai berkurang ,impedansi ( tahanan dalam ) meningkat sehingga terjadi drop teganagn pada saat dibebani, baterai hanya berfungsi sebentar.
2. NiMH
Karakteristik baterai NiMH :
• Tegangan nominal satu sel baterai NiMH adalah 1,2 volt
• Self dischargingnya lebih kecil dibandingkan baterai NiCd, tergantung dari typenya sekitar 6 ~ 16% energi akan hilang dalam 24 jam
• Cara charging yang salah akan mengakibatkan baterai tidak bekerja normal, meskipun baterai terisi penuh tetapi akan menyatakan habis walaupun digunakan sebentar. ( tegangan terukur normal tapi langsung drop ketika dibebani ) keadaan tersebut disebut lazy battery.
• Baterai Nihm dapat menyimpan energi 2x lebih banyak dibandingkan dengan baterai NiCd

3. Li – Ion
Karakteristik baterai Li - Ion
• Tegangan nominal baterai Li- ion adalah 3,6 volt
• Elektrolit dalam baterai Li- ion sanagt reaktif, bocorannya dapat mengakibatkan karat pada peralatan
• Baterai li –ion ditempatkan dalam casing logam yang stabil dan kuat
• Mikrokontroller dan sensor –sensor dipasang pada casing untuk mencegah panas berlebihan dan overcharging.
• Kerapatan energi baterai Li – ion mampu menyinmpan energi 3x lebih banyak dibandingkan dengan baterai Nicd.
• Batre Li –ion tidak memiliki efek memory maupun lazy baterai sehingga baterai tidak perlu didikosongkan sebelum di charge.
• Self discharging juga lebih kecil yaitu sekitar 10 % dalam 24 jam
• Impedansi ( tahanan dalam) baterai Li –ion lebih tinggi dibandingkan dengan Nicd dan Nihm, yaitu 200 – 250 mΩ ( mili ohm ). Akibatnya baterai cepat enjadi panas dan tegangannya drop jika dibebani terlalu berat
• Lithium sangat reaktif, bahan kimia di dalam baterai akan terurai denagan sendirinya dan setelah 2 tahun baterai menjadi tidak dapat digunakan lagi walaupun baterai tersebut disimpan saja.

.

3. Li –Polymer
Karakteristik baterai Li -polymer
• Tegangan nominal bateraie Li- polymer adalah 3,6 volt.
• Elektrolit dalam baterai Li polymer berbentuk padat dan tidak reaktif sehingga menyederhanaka casing baterai.
• Baterai Li –polymer dapat dibuat dalam ukuran yang sangat tipis dan flexible sehingga cocok digunakan dalam pealatan berukuran mini.
• Dibandingkan denagn baterai Li –ion, baterre Li polymer dengan kapasitas yang sama bobotnya lebih ringan 10 ~ 15 %.
• Baterai Li –polymer lebih cepat kehilangan kapasitasnya.

4. DMFC ( Direct Methanol Fuel Cell )
Baterai ini merupakan baterai yang materialnya menggunakan fuel cell berupa cairan dimana komposisinya berupa fuel hidrogen dengan campuran oksigen untuk memproduksi elektrik power, panas dan cair.
Hasil dari reaksi kimia yang terjadi menghasilkan kepadatan energi yang tinggi hal inilah yang menjadi keunggulan DMFC dibanding baterai Lithium ion
DMFC memiliki 10x improvement dalam kepadatan volumetrik energy



Tip dan trik

Baterai NiCD dan NiMH
Merawat dengan benar,
baterai nikel akan berumur panjang jika di charge menggunakan fast charger yang dikendalikan mikroprocessor. Charger harus mampu men discharge untuk menghilangkan efek memory dan lazy baterai. Jika akna disinpan lama, sebaiknya baterai nikel dikosongkan isinya terlebih dulu dan disimpan dalam lemari es ( tapi jangan di freezer )
Menyegarkan kembali baterai
NiHM kehilangan kapasitasnya dan cepat lemah. Situasi ini terutama timbul jika sering mengisi baterai yang belum kosong ( efek lazy baterai ). Untuk menyegarkannya kembali, gunakan feature perawatan baterai pada menu ponsel. Denagan feature ini baterai akan dikosongkan sampai benar –benar habis, lalu diisi penuh, jika ponsel tidak memiliki feature ini, nyalakan ponsel hingga baterai habis dan ponsel mati setelah itu baru di charge.

Baterai Li –Ion dan Li –polymer
Awas barang lama !
Lithium sangat reaktif, mungkin saja bahan kimia didalam baterai sudah terurai sehingga kapasitas baterai tinggal separuhnya walaupun baterai belum digunakan. Teliti sebelum membeli agar tidak memperoleh barang lama! Sebaiknya minta jaminan garansi dari penjual.
Rusak akibat terlalu sering di charge
baterai Lithium hanya tahan di charge 300 ~ 500 kali, lalu kapasitas baterai menurun dan baterai rusak. Untuk memperpanjang umur pemakain baterai Lithium, jangan terlalu sering men charge. Lakukan charging ketika baterai sudah benar –benar kosong, dengan demikian frekwensi charging dikurangi.
Isi penuh dulu baru di gunakan
Jangan langsung menghidupkan ponsel baru yang berbaterai lithium. Isi dulu baterai sampai penuh agar kapasitasnya optimal dan berusia lebih panjang.jika baterai tidak digunakan simpanlah dalam lemari es ( jangan dalam Freezer )

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda